Tuesday, 12 December 2017

Teknologi kecerdasan buatan (AI ) menulis fiksi penggemar Harry Potter sendiri: baca di sini


Seorang AI menulis fiksi penggemar Harry Potter sendiri: baca di sini
Kecerdasan buatan telah digunakan untuk menulis puisi, menghasilkan rap, mengubah corat-coret doodle menjadi karya seni yang benar dan menciptakan foto yang realistis dari nol. Bagaimana kalau menulis cerita sebenarnya? Itulah yang dilakukan oleh penciptaan Botnik Studios sendiri, menggunakan apa yang dipelajari dari buku resmi Harry Potter untuk membuat babnya sendiri berdasarkan pada mereka. Halaman-halaman ini tentu saja tidak kanonik, tapi dengan asumsi Anda tidak keberatan dengan karya apokrif, perlu memberi pembacaan.



Botnik Studios berbagi ciptaannya melalui tweet (di bawah), di mana ia menjelaskan bahwa ia menggunakan keyboard prediktif yang dilatih dengan ketujuh buku dalam seri Harry Potter. Pelatihan adalah bagian penting dari AI seperti ini, mengajarkannya apa yang perlu diketahui sehingga bisa mencoba menciptakan versinya sendiri. Dalam kasus ini, benda itu berjudul "Harry Potter dan Potret Apa Tampak Seperti Tumpukan Abu yang Besar." Jelas AI tidak mendapat pelajaran singkatnya.




Kisah fiksi penggemar AI hanya tiga halaman; Jika Anda tidak memperhatikannya, Anda mungkin tertipu karena mengira Anda sedang membaca sesuatu yang ditulis oleh seseorang, meski pastinya bukan dari penulis sendiri. Bahasanya menyenangkan pada waktunya, menggambarkan hal-hal seperti "angin yang disempurnakan secara ajaib" dan "lembaran hujan yang kasar." Kecenderungannya terhadap prosa yang berbunga di samping, AI memiliki semua bakat seorang penulis fiksi.
Ceritanya disajikan di atas kertas sebenarnya, membantu memberikan kesan realistis itu. Paragraf pembuka berbunyi:
Lapangan kastil menggeram dengan gelombang angin yang bersinar secara ajaib. Langit di luar adalah langit-langit hitam yang besar, yang penuh dengan darah. Satu-satunya suara yang melayang dari gubuk Hagrid adalah desahan menghina perabotannya sendiri. Sihir: itu adalah sesuatu yang menurut Harry Potter sangat bagus.
Beberapa bagian sangat lucu, seperti permata ini: "Kemeja Ron Ron sama buruknya dengan Ron sendiri." Sementara lucu membaca, bab ini menyoroti defisit besar kemampuan AI: ceritanya tidak pergi ke mana-mana. Sementara kalimat-kalimat itu kadang-kadang masuk akal untuk mendapatkan gagasan tentang apa yang sedang dibicarakan mesin itu, hanya ada sedikit substansi sebenarnya dari kata-kata itu, sehingga membuat sebagian besar pembaca terbuai omong kosong.
SUMBER: Botnik Studios

No comments:

Post a Comment